oleh: Agoy Tama


Ketakutan berlebih terhadap penjiplakan karya—yang membuat kita “mengurung” karya kita—hanya akan membuat karya kita tidak berkembang.

Tidak perlu setakut itu. Dunia tidak sekejam itu. Toh, karya yang berkualitas selalu punya potensi untuk diakui banyak orang.

Ketakutan berlebih itu hanya akan merugikan kita sendiri: karya kita tidak berkembang dan kita akan terus hidup dalam ketakutan-ketakutan yang keterlaluan. Unreasonable fear.

Bila terus dikurung, karya kita tidak akan tumbuh. Karya kita akan tetap menjadi bayi kecil, belum dewasa. Kadang cenderung kekanak-kanakan.

Jangan pernah marah jika kelak karya itu kita tunjukkan kepada seseorang—setelah lama mendekam dalam kurungan. Dan orang itu menghujaninya dengan banyak kritik pedas dan keras. Barangkali orang itu akan mengolok-ngolok karya kita. Orang itu bilang, karya kita terlalu kekanak-kanakan.

Lalu, kita memintanya untuk membantu memperbaikinya. Mungkin orang itu akan berujar: karya itu ibarat bayi. Kalau kau sering ajak dia keluar, jalan-jalan, kau perkenalkan ke dunia luar, pasti dia akan lekas dewasa. Tapi jika tidak, maka karyamu akan tetap bayi dan mempunyai sifat bayi.

Lalu kamu minta saya mendewasakan bayi itu? Rasanya akan butuh waktu lama. Pesanku kelak untuk anak-anakmu berikutnya: jangan kurung mereka. Tidak perlu takut dengan dunia luar. Justru, dunia luar itu yang akan mendewasakan. Ketakutanmu seringkali tidak benar-benar terjadi. Ingat itu!