10 KUTIPAN TENTANG BAGAIMANA MENJADI PEREMPUAN SEJATI DALAM BUKU PEREMPUAN TEDUH KARYA HARUN TSAQIF


Berbicara soal perempuan, sejatinya kita berbicara tentang masa depan peradaban. Masih dengan suasana Hari Kartini yang dilanjutkan dengan Hari Buku Internasional, kami menghadirkan beberapa kutipan dari sebuah buku karya Harun Tsaqif yang berjudul Perempuan Teduh.

Menjadi Kartini masa kini tentu tak akan lagi sama dengan sosok Kartini di masa lalu. Apalagi dengan aturan agama yang berlaku untuk perempuan-perempuan muslimah di seluruh dunia. Aturan yang bukan untuk mengekang, melainkan untuk menjaga kehormatan dan martabat diri sendiri. Ketahuilah, Allah sangat memuliakan perempuan. Perempuan begitu dijaga dan dihormati dalam agama. Maka, tak sepantasnya jika kita merasa bahwa Tuhan tidak adil pada kita. Sebab, di balik aturan yang diberlakukan bagi perempuan, sejatinya untuk mendidik agar mampu menjadi calon ibu yang berkualitas untuk masa depan bangsa yang hebat.

Maka, sudah sepantasnya kita bersyukur, karena terlahir menjadi seorang perempuan yang sangat dimuliakan dalam Islam. Semoga apa yang kami rangkum ini, bisa menjadi inspirasi bagi pembaca sekalian. Jadilah Kartini masa kini yang kelak bisa mencetak generasi-generasi hebat—generasi yang akan membawa nama baik Islam semakin harum mewangi di masa depan. Berikut 10 kutipan dari buku Perempuan Teduh karya Harun Tsaqif.

1. Cantik itu Fana
“Hari ini si cantik menjadi primadona. Berhias sedemikian rupa, berharap semua mata tertuju padanya. Namun, barangkali ia lupa, tiada kecantikan yang bertahan sepanjang masa.” (hlm. 31)

2. Kecantikan yang Hakiki
“Kecantikan tak pernah bertahta sepanjang masa. Semua memiliki batas. Kalau ada kecantikan yang hakiki maka itu terletak pada kecantikan hati.” (hlm. 32)

3. Yang Menyejukkan Mata dan yang Menentramkan Hati
“Yang menyejukkan mata bukanlah wajah, tapi keimanan yang menancap di hati sebab lillah. Yang mententramkan hati bukanlah kata-kata indah, melainkan lisan yang terjaga dari amarah.” (hlm. 48)

4. Rumah Terbaik untuk Perempuan
“Rumah adalah tempat terbaik untuk perempuan yang dapat melindunginya dari fitnah. Rumah adalah tempat terjaga yang menjauhkannya dari perbuatan sia-sia.” (hlm. 63)

5. Letak Kemuliaan Perempuan
“Kemuliaan seorang perempuan tidak terletak pada anggun parasnya, tetapi pada akhlak yang senantiasa terjaga dan hati yang bisa memahami.” (hlm. 73)

6. Al-Umm madrasahul ula
“Ada ilmu yang kau dapatkan di sekolah, juga di kampus-kampus. Ia bisa kau dapatkan di dalam madrasah yang tak memiliki atas atau tiang penyangga. Madrasah itu memuat begitu banyak pelajaran yang berharga; Al-Umm madrasahul ula.” (hlm. 93)

7. Perempuan Harus Berilmu
“Perempuan adalah madrasah tanpa atap, tempat menimba ilmu dan nasihat bagi anak-anaknya kelak.” (hlm. 94)

8. Perempuan itu Mengokohkan
“Perempuan teduh sekokoh batang, yang tegak berdiri dan mengokohkan.” (hlm. 109)

9. Jadilah Perempuan yang Baik
“Jika ingin dipertemukan dengan seseorang yang baik, sudah sewajarnya mulai berbenah dan memantaskan diri. Sebab, setiap jiwa yang dipertemukan memiliki tujuan yang sama.” (hlm. 128)

10. Perempuan Memilih
“Nahkoda terbaik bagi perempuan adalah laki-laki yang selalu mendekatkan dirimu pada-Nya.” (hlm. 169)

*
Disunting oleh Fitri Angginia

Post a Comment

0 Comments