Ramadan,
selamat datang.
Kami semua merindukanmu dari jauh-jauh
hari. Kami berdoa agar dapat diberi kesempatan
berjumpa denganmu, dan sekarang dirimu telah hadir.
Berbagai persiapan telah kami lakukan
untuk menyambutmu. Lukisan
bulan sabit terukir di setiap bibir seorang muslim dalam menyambutmu. Kami semua berbondong-bondong pergi ke
masjid untuk melakukan shalat tarawih. Kami semua menghidupkan malam-malammu
dengan membaca Alquran.
Mungkin jika orang melihatnya, hal ini akan terasa berat dilakukan. Namun,
bagi kami tidak. Kami
sama sekali tidak keberatan untuk berlama-lama salat dan membaca Alquran. Dan kami pun tak merasa lemah hanya
karena harus berpuasa. Itu karena cinta kami kepada-Nya, melaluimu, Ramadan.
Engkau adalah bulan yang penuh Rahmat,
bulan yang penuh ampunan. Rasanya
aku ingin berlama-lama denganmu.
Tak ingin aku mengakhiri
semua ini. Rasanya
masih banyak sekali dosa-dosaku. Aku
ingin melebur pada bulan yang penuh ampunan ini. Sekiranya bisa, tolong perkenankanlah.
Suasana hatiku damai sekali melihat
lingkungan di sekitarku.
Melihat anak-anak tertawa riang dan ibu-ibu komplek yang
saling berjabat tangan seusai salat. Semoga
Ramadan kali ini dapat menyatukan
perbedaan kita. Semoga
dapat mempererat tali silaturahmi kita yang sempat renggang. Ramadan kali ini
membuatku merasa bahagia sekali.
Euforia menyambut Ramadan kali ini
membuatku kembali sebagaimana
hakikat menjadi seorang hamba. Hamba yang masih membutuhkan Allah dalam
segala urusannya. Aku harap dengan kegembiraan kita menyambut bulan suci
Ramadan dapat menambah cinta kita kepada Ramadan dan meningkatkan kualitas ketakwaan kita-Nya.
Ramadan, begitu istimewanya engkau. Pahala kebaikan dilipat gandakan, semua
aktivitas bisa bernilai ibadah, tak luput juga dengan aktivitas yang
tidak banyak gerak, seperti tidur.
Setiap detik waktu adalah waktu mustajab,
segala doa akan tepat sasaran menuju Arsy-Nya.
Berbahagialah kalian yang menyambut
bulan suci Ramadan ini dengan hati gembira. Karena balasannya tak lain adalah jasadnya
diharamkan dari api neraka.
___
Disunting oleh:
Agoy Tama
0 Comments